5.4.15

Cinta Ini

Sering kali terpikir bagi saya, harusnya kisah-kisah cinta dan puluhan pengalaman berharga dari orang-orang di sekeliling saya ada baiknya juga bila diabadikan.. ditulis maksudnya. Untuk berbagi, untuk menghindari jatuh ke lubang yang orang-orang pernah kejeblos duluan. But well, sama seperti kompleksnya manusia, perasaan dan pengalaman itu sangat sulit di-benchmark. Ada sebuah cerita menarik yang ingin saya bagi, kali ini dari seorang teman baik pernah jatuh cinta dengan perempuan yang menurutnya di kala itu adalah perempuan tersempurna di hidupnya setelah ibunya. Saya sedemikian tahu bagaimana si sahabat saya ini mencintai si perempuan tersebut. Mereka kemudian menjadi dekat, things were so lovely back then. Tiba-tiba ada perubahan besar yang menerpa mereka berdua. Sang sahabat saya ini karena satu dan lain hal tidak bisa lagi ada di sekitar. Otomatis mereka menjadi berjarak, begitu pula dengan hubungan mereka. Mereka pun memutuskan untuk berpisah, tidak lagi sedekat dulu, dan si perempuan ini memilih pria lain bagi dirinya.

Pada saat itu, saya pikir sahabat baik saya ini akan begitu saja berlalu. Ternyata tidak. Perempuan ini kembali lagi menyatroni teman saya. Mereka kembali dekat, teman saya kembali melakukan hal-hal yang menurut saya terlalu baik, tapi saya turut bahagia. Saya selalu turut bahagia ketika teman saya bahagia. Tidak lama kemudian, mereka kembali berpisah. Perempuan ini kembali memilih laki-laki lain. Saya pada saat itu cuma... bingung mau berkata apa. Yang saya tahu, teman saya ini jelas merasa tersakiti, tapi dia memaafkan, dia memberi kesempatan, dia rela, dan dia yakin semuanya akan worth-it. Tapi ada hal-hal yang memang akan lebih baik di jalan yang lain.

Sahabat saya yang lain diselingkuhi oleh mantan pacarnya. Tapi saya juga lagi-lagi tahu, apabila mantannya kembali, ia akan menerimanya dengan sepenuh hati.

Saya pun pernah mencintai sebegitunya, ditolak, namun tidak mau menyerah. At some point, memang benar cinta kadang membuat anda-anda losing grip dan kelihatannya logika mana pun bisa dikalahkan.

Things do not have to make sense when you are in love

Oleh karena itu, saya mungkin bisa berbisik kepada sahabat saya "I will never be your best friend anymore if you choose him back" atau "What the hell are you thinking of getting back together after those things occurred?!", tapi saya tidak mungkin bisa menghentikan mereka yang jatuh cinta teramat sangat sampai menembus logika. Saya menghormati perasaan-perasaan tersebut. Komentar-komentar di atas cukup logis namun egois. Pada akhirnya saya cuma akan berkata kepada mereka,

"if that makes you happy, just carry on."

A bit of Romcom

Most of guys I've ever dated now are married. To wonderful women? Sure, I guess. No, I'm not saying this in a mellow tune, or certai...