BS

Terasa cukup aneh, setelah sekian lama meninggalkan blog ini, saya kembali dengan bahasa Indonesia. Ada yang mengganggu pikiran saya. Ini sebuah post untuk teman-teman saya. Mungkin saja ini untuk anda. Dan anda adalah salah satu alasan mengapa saya menulisnya dalam bahasa Indonesia.

Post ini berawal dengan kalimat yang sering saya dengar..........

mencintai orang yang salah.
Imej apa yang langsung anda bayangkan? Mencintai orang yang menjual heroin? Mencintai orang yang pernah meninggalkan anda untuk orang lain? Mencintai orang yang hanya punya motor tua dan hanya bisa mengajak anda bepergian dengan KRL? Mencintai orang yang memasang foto dengan mantannya? Mencintai orang yang baru saja merayakan anniversary pertama dengan kekasihnya? Mencintai orang yang adalah sahabat anda? Atau mencintai mantan sahabat anda?

Saya tahu rasanya. Saya pernah melewati salah satunya.

Saat itu saya berpikir, ada dua kemungkinan.
Mungkin anda dan dia hanya dua orang yang tepat. Namun, berada pada situasi yang salah.
Atau mungkin anda dan dia hanya dua orang yang salah. Di waktu yang tepat.
Mana yang akan saya pilih?
Saat itu saya lebih memilih untuk yakin bahwa saya dan dia adalah dua orang yang tepat pada situasi yang salah. Terdengar egois? Tentu tidak seegois yang anda bayangkan bila anda pelakunya. Anda korbannya, seperti saya.

Saya yakin jelas anda tahu ketika anda mencintai orang yang salah.
Dan anda tahu, itu adalah perbuatan yang salah.
Tapi..... Bukankah banyak cara untuk membenarkan hal-hal yang tadinya salah?

Atau hmm, mungkin memang benar cinta bukan sekadar benar atau salah. Bukan sesuatu yang mudah diubah seperti menghapus jawaban di LJK, jadi mau tidak mau harus anda hadapi entah saat menjadi orang yang salah atau berada di situasi yang salah?

Anda yang mengerti betul jawabannya.
Saya tahu tentu bagi yang merasakan, mencintai orang yang salah, bukan semudah menulis post ini. Selamat berjuang, karena mungkin atau bahkan sering kali, hal yang benar diawali dengan kesalahan.