7.5.11

"Mau curhat sedikit. Boleh?" tanya gadis itu lembut.
------------------------------------------------
Yang di seberang sana hanya tersenyum saja. Tak ada jawaban apapun, entah sepatah dua patah kata atau anggukan yang menyatakan setuju. "Saya tahu saya seharusnya mencintai anda lebih dari siapapun". Tak ada respon. Yang di seberang sana lagi-lagi hanya diam menatap tanpa letupan emosi. "Saya tahu tidak ada orang lain yang paling wajib mencintai anda selain saya". Yang di seberang sana tidak berkata, lagi. "Saya tahu apa yang anda inginkan". Tak ada balasan. "Saya tahu apa yang anda rasakan". Diam. "Saya tahu siapa anda, saya seharusnya jatuh cinta seluruhnya kepada anda, saya sepatutnya menjalankan apa yang anda impikan". Yang di seberang sana meneteskan air mata. "Maafkan saya, untuk selalu sulit menerima kekurangan anda, selalu mengeluh atas kelemahan anda, membantah segala keinginan anda, memberikan jutaan alasan untuk menjauh dari tujuan anda. Maafkan saya telah membohongi perasaan anda, mengingkarinya. Maafkan saya sering berkata yang berlawanan dengan maksud anda, maafkan saya mencaci maki kebimbangan yang anda miliki. Maafkan saya, untuk sulit menerima ketidaksempurnaan anda." Yang di seberang sana hanya diam saja.
-------------------------------------------------------
Ah, gadis itu pun berbalik pergi meninggalkan cermin.

2 comments:

Ferinda P Lestari said...

makasyiiii dayen :*

Vera Ciu said...

whoa, cool! Suka nulis ya? :O

A bit of Romcom

Most of guys I've ever dated now are married. To wonderful women? Sure, I guess. No, I'm not saying this in a mellow tune, or certai...