5.7.16

Thoughts on Forgiveness

Sembari menunggu berbuka puasa, saya mengambil laptop dan mulai mengetik di meja makan. Sebentar lagi malam takbiran, besok saatnya merayakan hari kemenangan bersama keluarga dan teman-teman tercinta.

Pertanyaannya, sudahkah kita memaafkan yang harus kita maafkan?


Beberapa hari yang lalu, saya berbincang dengan Ayah saya mengenai alasan-alasan mengapa orang sering kali menyakiti hati kita terlepas atas apa yang kita perbuat terhadap mereka.  Ketika menanyakan hal itu, mungkin juga saya lupa bahwa sebagai manusia, saya tidak mungkin lepas dari menyakiti hati orang lain. "Mereka sama sekali ga bermaksud menyakiti kamu, Nak.. Kadang, mereka cuma bingung". Mereka disini ga specially referring ke pihak mana-mana.

Beberapa hari yang lalu juga, pas banget momennya, memang saya sempet sedih banget karena ada teman yang saya luar biasa sayang tiba-tiba melakukan sesuatu yang ga saya sangka. Ga macem-macem banget sih, tapi bener-bener kena di hati saya sampai timbul pikiran, "kok bisa sih dia kayak gitu?". Mungkin juga sih itu cobaan puasa. Saya cuma tarik nafas dalam-dalam dan coba memahami keadaan dia, mungkin dia juga ga bermaksud menyakiti saya. Butuh waktu buat saya agar tidak reaktif dan menyalahi dia atas apa yang dia lakukan. Saya coba berkaca sejenak, saya pernah menyakiti hati orang yang seharusnya tidak saya sakiti tapi dia mau memaafkan saya dengan segala kekurangan saya. Hubungan kami memang tidak pernah kembali seperti sebelum saya menyakiti dia, tapi saya tahu dia berhasil move on dengan baik tanpa perlu melakukan sesuatu yang menyakiti balik hati saya, and I respect him for that.

Mungkin itu yang namanya memaafkan.

Dan memaafkan ini tidak bisa lepas dari yang namanya tenggang rasa, juga keikhlasan. Memaafkan bisa jadi hadiah yang paling baik yang bisa kita berikan kepada orang lain, tapi intinya, memaafkan adalah hadiah paling baik yang dapat kita berikan untuk diri kita sendiri because it saves us from a lot of anger and hatred we should never carry in our hearts.

Forgive because you should free yourself from those bad things, forgive because you can.
Insya Allah, sampai jumpa di tahun depan yang lebih baik, bulan maha indah, bulan maha suci, Ramadan. Selamat merayakan kemenangan beriringan maaf.

FPL

No comments:

A bit of Romcom

Most of guys I've ever dated now are married. To wonderful women? Sure, I guess. No, I'm not saying this in a mellow tune, or certai...