Tadi malam aku bermimpi
tentangmu dan aku tidak bercanda, tidak bohong, tidak mengada-ada.
Sebagian
dari kontur tanganmu sepertinya masih tersimpan dalam impuls sarafku. Kadang ia
bangkit muncul ke permukaan. Kadang bentuknya seperti teriakan dalam mimpi
karena senang bertemu lagi. Kadang dalam rintik hujan di tengah kemacetan,
deras namun stuck, berhenti.
Tadi malam di mimpiku kamu
tidak tertawa.
Kamu berkata-kata dan bercerita seperti biasa. Kamu tidak berubah.
Entah kenapa kamu terlihat biasa saja. Apakah sekarang kamu juga biasa saja?
Aku juga biasa saja, tapi caraku bukan dengan menghapusmu. Caraku adalah tidak
menolakmu muncul ke permukaan.
Caraku membiarkan bagianmu
yang pernah hidup di hariku tidak lagi menggangu kenyataan yang ada, agar tidak didera derita, atau harus merasa kecewa,
bagaimana pun caranya.
No comments:
Post a Comment